Jumat, 04 April 2014

TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA

MAKALAH
PEREKONOMIAN INDONESIA




KELAS : 1EB22

Di susun oleh :

Nama Kelompok :                                     NPM :
Ø Citra Amalia Suhendra                            21213936 
Ø Elvita Yenti                                              22213889
Ø Maimanah                                               25213241
Ø Rini Febri Agusti                                    27213740




UNIVERSITAS GUNADARMA
2014

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah kami kali ini membahas tentang Pertumbuhan Ekonomi dari masa kemasa, Kondisi Ekonomi Indonesia, dan yang lainnya. Penulisan makalah kami ini adalah merupakan salah satu tugas untuk mata kuliah Perekonomian Indonesia.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam kelancaran penyusunan makalah kami ini. Makalah yang penulis susun ini memang masih jauh dari kata sempurna baik dari bentuk penyusunannya maupun materinya.
Kritik dari pembaca yang membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah kami selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami khususnya dan kepada para pembaca umumnya.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................
BAB I Pendahuluan
                     i.        Latar belakang masalah.......................................................
                    ii.        Rumusan Masalah...............................................................
                   iii.        Tujuan penulisan..................................................................

BAB II Pembahasan       
A.        Masa Orde Lama.................................................................
B.        Masa Orde Baru..................................................................
C.        Masa Era Reformsi..............................................................
BAB III Penutup
Kesimpulan.....................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
      I.        LATAR BELAKANG
Era reformasi saat ini memberikan peluang bagi perubahan paradigma pembangunan nasional, dari paradigma pertumbuhan menuju paradigma pemerataan pembangunan secara lebih adil dan berimbang. Pertumbuhan ekonomi di era reformasi saat ini sering sekali mengalami kegoncangan. Terlebih lagi rencana kenaikan BBM yang baru-baru ini membuat masyarakat menjadi gempar dan geram terhadap kebijakan yang dibuat pemerintah itu. Muculnya reformasi di bidang ekonomi disebabkan oleh adanya sistem monoppolidi bidang perdagangan, jasa, dan usaha.
Pada masa orde baru, orang-orang yang dekat dengan pemerintah akan mudah mendapatkan fasilitas dan kesempatan, bahkan mampu berbuat apa saja demi keberhasilan usahanya. Selain itu juga disebabkan oleh krisis moneter. Krisis tersebut membawa dampak yang luas bagi kehidupan manusia dan bidang usaha. Banyak perusahaan yang ditutup sehingga terjadi PHK dimana-mana dan menyebabkan angka pengangguran meningkat tajam serta muncul kemiskinan dimana-mana dan menyebabkan angka pengangguran meningkat tajam serta muncul kemiskinan dimana-mana dan krisis perbankan.
Pada era reformasi sekarang ini sangat dibutuhkan sistem pemerintahan yang memungkinkan cepatnya penyaluran aspirasi rakyat, alokasi kewajiban Negara kepada rakyat secara merata, namun tetap berada di bawah pengawasan pemerintah pusat.
Hal tersebut diperlukan agar tidak terjadi lagi ancaman-ancaman terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), seperti pernah munculnya gerakan-gerakan separatisme di daerah-daerah yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), antara lain GAM di Aceh dan RMS di Maluku. Sumber daya alam daerah Indonesia yang tidak merata juga merupakan salah satu penyebab diperlukannya suatu sistem pemerintahan yang memudahkan pengelolaan sumber daya alam yang merupakan sumber pendapatan daerah sekaligus menjadi pendapatan nasional. Sebab seperti yang kita ketahui bahwa terdapat beberapa daerahyang pembangunannya memang harus lebih cepat daripada daerah lain.
    II.        RUMUSAN MASALAH
Rumusan yang dibahas dalam makalah ini adalah untuk mengetahui tentang perekonomian Indonesia dari masa ke masa. Serta perbedaan dan persamaan kebijakan ekonomi di Indonesia pada era reformasi saat ini.
   III.        TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar para pembaca makalah ini dapat lebih mengetahui dan lebih mengerti tentang ekonomi yang ada di Indonesia pada saat ini. Juga agar para pembaca lebih memahami tentang kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah.

BAB II
PEMBAHASAN
“PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DARI MASA KE MASA”
Babak baru kehidupan berbangsa yang merdeka bagi Indonesia dimulai setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Paska proklamasi Indonesia mengalami berbagai perubahan asa. Paham ideology dan doktrin dalam kehidupan bangsa. Di dalam perjalanan sejarahnya Indonesia mengalami pergantian system pemerintah. Pergantian system itu disebabkan oleh munculya aksi dan reaksi dari kebijakan pemerintah dan rakyat Indonesia. Secara garis besar sejarah Indonesia dibagi menjadi tiga masa yaitu : masa orde lama, masa orde baru, dan masa reformasi.
A.   Masa Orde Lama
Masa pasca kemerdekaan (1945-1950)
Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk, antara lain disebabkan oleh :
·         Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali.
·         Adanya blockade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negeri RI.
·         Kas Negara kosong.
·         Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.

B.   Masa Orde Baru
Pada awal orde baru, stabilisasi ekonomi dan stabilisasi politik menjadi prioritas utama.program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Pengendalian inflasi mutlak dibutuhkan, karena pada awal 1966 tingkat inflasi kurang lebih 650% per tahun. Hal ini menjadi penyebab kurang lancarnya program pembangunan yang telah direncanakan pemerintah. Oleh karena itu pemerintah menempuh cara sebagai berikut :
1.    Stabilisasi dan Rehabilitasi ekonomi
2.    Kerja sama luar negri
3.    Pembangunan nasional
Setelah melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi liberal ternyata pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan sistem etatisme tidak memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Ini merupakan praktek dari salahsatu teori Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian secara terbatas. Jadi, dalam kondisi-kondisi dan masalah-masalah tertentu, pasar tidak dibiarkan menentukan sendiri. Misalnya dalam penentuan UMR dan perluasan kesempatan kerja. Ini adalah awal era Keynes di Indonesia. Kebijakan-kebijakan pemerintah mulai berkiblat pada teori-teori Keynesian.
v  Dampak positif kebijakan ekonomi Orde Baru :
·           Pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena setiap program pembangunan pemerintah terencana dengan baik dan hasilnyapun terlihat secara konkrit.
·           Indonesia mengubah status dari negara pengimpor beras terbesar menjadi bangsa yang memenuhi kebutuhan beras sendiri (swasembada beras).
·           Penurunan angka kemiskinan yang diikuti dengan perbaikan kesejahteraan rakyat.
·           Penurunan angka kematian bayi dan angka partisipasi pendidikan dasar yang semakin meningkat.
v  Dampak negatif kebijakan ekonomi Orde Baru
·           Kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup dan sumber daya alam.
·           Perbedaan ekonomi antar daerah antar golongan pekerjaan antar kelompok dalam masyarakat terasa semakin tajam.
·           Terciplah kelompok yang terpinggirkan (Marginalisasi Social)
·           Menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang erat dengan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).
·           Pembangunan yang dilakukan hasilnya hanya dapat dinikmati oleh bagian kecil kalangan masyarakat, pembangunan cenderung terpusat dan tidak merata.
·           Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang demokratis dan keadilan.

C.   Masa Era Reformasi
Pemerintahan presiden BJ.Habibie yang mengawali masa reformasi belum melakukan manuver-manuver yang cukup tajam dalam bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk mengendalikan stabilitas politik. Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid pun, belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan. Padahal, ada berbagai persoalan ekonomi yang diwariskan orde baru harus dihadapi, antara lain masalah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, pengendalian inflasi, dan mempertahankan kurs rupiah. Malah presiden terlibat skandal Bruneigate yang menjatuhkan kredibilitasnya di mata masyarakat. Akibatnya, kedudukannya digantikan oleh presiden Megawati.
Era Reformasi di Indonesia dimulai pada pertengahan 1998, tepatnya saat Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 dan digantikan wakil presiden BJ Habibie. Krisis finansial Asia yang menyebabkan ekonomi indonesia melemah dan semakin besarnya ketidak puasan masyarakat Indonesia terhadap pemerintah pimpinan Soeharto saat itu menyebabkan terjadinya demonstrasi besar-besaran yang dilakukan berbagai organ aksi mahasiswa diberbagai wilayah Indonesia.
Pemerintah Soeharto semakin disorot setelah tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 yang kemudian memicu kerusuhan Mei 1998 sehari setelahnya. Gerakan mahasiswa pun meluas hampir diseluruh indonesia. Di bawah tekanan yang besar dari dalam maupun luar negeri. Soeharto akhirnya memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Pemerintahan reformasi dari tahun 1998 sampai sekarang sudah mengalami beberapa pergantian presiden, antara lain yaitu :
1.     BJ Habibie (21 Mei – 20 ) Oktober 1999)
Masa pemerintah Habibie ditandai dengan mulainya kerjasama dengan Dana Moneter Internasional untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi. Selain itu, Habibie juga melonggarkan pengawasan terhadap media massa dan kebebasan berekspresi. Kejadian penting dalam masa pemerintahan Habibie adalah keputusannya untuk mengizinkan Timor Timur untuk mengadakan referendum yang berakhir dengan berpisahnya wilayah tersebut dari Indonesia pada oktober 1999. Keputusan tersebut terbukti tidak populer dimata masyarakat sehingga hingga kini pun masa pemerintah Habibie sering dianggap sebagai salah satu kelam dalam sejarah Indonesia.
2.     Abdurrahman Wahid (20 Mei 1999 – 23 Juni 2001)
Masa pemerintahan Abdurragman Wahid diwarnai dengan gerakan-gerakan separatisme yang makin berkembang di Aceh, Maluku dan Papua. Selain itu, banyak kebijakan wahid yang ditentang oleh MPR/DPR.
Pada 29 Januari 2001, ribuan demonstran berkumpul digedung MPR dan meminta Wahid untuk mengundurkan diri dengan tuduhan korupsi. Di bawah tekanan yang besar Wahid lalu mengumumkan pemindahan kekuasaan kepada wakil presiden Megawati Soekarnoputri. Melalui sidang istimewa MPR pada 23 Juni 2001. Megawati secara resmi diumumkan menjadi presiden Indonesia ke-5
3.     Megawati Soekarnoputri (23 Juni 2001 – 20 Oktober 2004)
Megawati adalah putri Presiden pertama  Indonesia dan Megawati dilantik ditengah harapan akan membawa perubahan kepada Indonesia. Meski ekonomi Indonesia mengalami banyak perbaikan, seperti nilai mata tukar rupiah yang lebih stabil, namun Indonesia pada masa pemerintahannya tetap tidak menunjukkan perubahan yang berarti dalam bidang-bidang lain. Popularitas Megawati yang awalnya tinggi di mata masyarakat Indonesia, menurun seiring dengan waktu. Hal ini ditambah dengan sikapnya yang jarang berkomunikasi dengan masyarakat sehingga mungkin membuatnya dianggap sebagai pemimpin yang 'dingin'. Megawati menyatakan pemerintahannya berhasil dalam memulihkan ekonomi Indonesia, dan pada 2004, maju ke Pemilu 2004 dengan harapan untuk mempertahankan kekuasaannya sebagai presiden.
4.     Susilo Bambang Yudhoyono (20 Oktober 2004-sekarang)
Pada tahun 2004, Indonesia menyelenggarakan pemilu presiden secara langsung pertamanya. Ujian berat dihadapi Megawati untuk membuktikan bahwa dirinya masih bisa diterima mayoritas penduduk Indonesia. Dalam kampanye, seorang calon dari partai baru bernama Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, muncul sebagai saingan yang hebat baginya. Partai Demokrat yang sebelumnya kurang dikenal, menarik perhatian masyarakat dengan pimpinannya, Yudhoyono, yang karismatik dan menjanjikan perubahan kepada Indonesia. Karisma Yudhoyono berhasil menarik hati mayoritas pemilih dan Demokrat memenangkan pemilu legislatif pada awal 2004, yang diikuti kemenangan Yudhoyono pada pemilihan presiden.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Secara garis besar sejarah Indonesia dibagi menjadi tiga masa yaitu : masa orde lama, masa orde baru, dan masa reformasi.
A.     Masa Orde Lama
Masa pasca kemerdekaan (1945-1950)
Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk, antara lain disebabkan oleh :
·         Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali.
·         Adanya blockade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negeri RI.
·         Kas Negara kosong.
·         Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.
B.     Masa Orde Baru
Pada awal orde baru, stabilisasi ekonomi dan stabilisasi politik menjadi prioritas utama.program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Pengendalian inflasi mutlak dibutuhkan, karena pada awal 1966 tingkat inflasi kurang lebih 650% per tahun. Hal ini menjadi penyebab kurang lancarnya program pembangunan yang telah direncanakan pemerintah. Oleh karena itu pemerintah menempuh cara sebagai berikut :
4.    Stabilisasi dan Rehabilitasi ekonomi
5.    Kerja sama luar negri
6.    Pembangunan nasional
C.    Masa Era Reformasi
Pemerintahan presiden BJ.Habibie yang mengawali masa reformasi belum melakukan manuver-manuver yang cukup tajam dalam bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk mengendalikan stabilitas politik. Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid pun, belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan.
Pemerintahan reformasi dari tahun 1998 sampai sekarang sudah mengalami beberapa pergantian presiden, antara lain yaitu :
1.     BJ Habibie (21 Mei – 20 ) Oktober 1999)
2.     Abdurrahman Wahid (20 Mei 1999 – 23 Juni 2001)
3.     Megawati Soekarnoputri (23 Juni 2001 – 20 Oktober 2004)
4.     Susilo Bambang Yudhoyono (20 Oktober 2004-sekarang)

DAFTAR PUSAKA






Tidak ada komentar:

Posting Komentar